Saudara PSHT Teratai

Saudara PSHT Teratai
Logo PSHT

Kamis, 26 Maret 2015

Sejarah Silek Harimau

Kajian sejarah silek memang rumit karena diterima dari mulut ke mulut, pernah seorang guru diwawancarai bahwa dia sama sekali tidak tahu siapa buyut gurunya. Bukti tertulis kebanyakan tidak ada. Seorang Tuo Silek dariPauah, KotaPadang, cuma mengatakan bahwa dahulu silat ini diwariskan dari seorang kusir bendi (andong) dari Limau Kapeh[2], KabupatenPesisir Selatan, Sumatera Barat. Seorang guru silek dari Sijunjung, Sumatera Barat mengatakan bahwa ilmu silat yang dia dapatkan berasal dariLintau[7]. Ada lagi Tuo Silek yang dikenal dengan nama Angku Budua mengatakan bahwa silat ini beliau peroleh dari Koto Anau, Kabupaten Solok[8]. DaerahKoto Anau,BayangdanBanda Sapuluahdi Kabupaten Pesisir Selatan,Pauahdi Kota Padang atauLintaupada masa lalunya adalah daerah penting di wilayah Minangkabau. DaerahSolokmisalnya adalah daerah pertahanan kerajaan Minangkabau menghadapi serangan musuh dari darat, sedangkan daerah Pesisir adalah daerah pertahanan menghadapi serangan musuh dari laut. Tidak terlalu banyak guru-guru silek yang bisa menyebutkan ranji guru-guru mereka secara lengkap.Jika dirujuk dari buku berjudulFilsafat dan Silsilah Aliran-Aliran Silat MinangkabaukaranganMid Djamal(1986), maka dapat diketahui bahwapara pendiridari Silek (Silat) di Minangkabau adalah
*.Datuak Suri Dirajodiperkirakan berdiri pada tahun 1119 Masehi didaerah Pariangan, Padangpanjang, Sumatera Barat.
*.Kambiang Utan (diperkirakan berasal dariKamboja),
*.Harimau Campo (diperkirakan berasal dari daerahChampa),
*.Kuciang Siam (diperkirakan datang dariSiamatauThailand) dan
*.Anjiang Mualim (diperkirakan datang dariPersia)
Di masa Datuak Suri Dirajo inilah silek Minangkabau pertama kali diramu dan tentu saja gerakan-gerakan beladiri dari pengawal yangempat orang tersebut turut mewarnai silek itu sendiri[9]. Nama-nama mereka memang seperti nama hewan (Kambing, Harimau, Kucing dan Anjing), namun tentu saja mereka adalah manusia, bukan hewan menurut persangkaan beberapa orang. Asal muasal Kambiang Hutan dan Anjiang Mualim memang sampai sekarang membutuhkan kajian lebih dalam darimana sebenarnya mereka berasal karena nama mereka tidak menunjukkan tempat secara spesifik. Perlu dilakukan kajian secara cermat dalam menelusuri hubungan sejarah antara masyarakat Minangkabau dengan Persia, Champa, Kamboja dan Thailand. Kajian genetik bisa juga dilakukan untuk melihat silsilah dari masyarakat Minangkabau itu sendiri. Kajian ini boleh jadi akanrumit dan memakan banyak sumber daya.Jadi boleh dikatakan bahwa silat di Minangkabau adalah kombinasi dari ilmu beladiri lokal, ditambah dengan beladiri yang datang dari luar kawasan Nusantara. Jika ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwalangkah silatdi Minangkabau yang khas itu adalah buah karya mereka. Langkah silat Minangkabau sederhana saja, namun dibalik langkah sederhana itu, terkandung kecerdasanyang tinggi dari para penggagas ratusan tahun yang lampau. Mereka telah membuat langkah itu sedemikian rupa sehingga silekmenjadi plastis untuk dikembangkan menjadi lebih rumit. Guru-guru silek atau pandeka yang lihai adalah orang yang benar-benar paham rahasia dari langkah silat yang sederhana itu, sehingga mereka bisa mengolahnya menjadi bentuk-bentuk gerakan silat sampai tidak hingga jumlahnya. Kiat yang demikian tergambar di dalam pepatahjiko dibalun sagadang bijo labu, jiko dikambang saleba alam(jika disimpulkan hanya sebesar biji labu, jika diuraikan akan menjadi selebar alam)

ke SH-an PsHt

Ke -SH-an.
A. Filosofi
pemakaian sabuk PSHT disebelah perut kiriSudah menjadi suatu hal yang lumrah jika sesuatu dalam tubuh manusia, (jawa, indonesia=islam) bahwa kanan adalah yang lebih utama dalam melakukan hal apapun dari pada bagian tubuh sebelah kiri (dinomor 1 kan).Sabuk silat dalam PSHT sendiri melambangkan kegagahan dan kemegahan dalam pencak silat yang menunjukkan tingkatan ilmu beladiri yang telah di kuasai dan didalami oleh seorang anggota PSHT tersebut, jadi makna pemakaian sabuk PSHT ditubuh sebelahkiri itu ialah bahwa orang Terate itu dituntut agar dalam kehidupan sehari-hari, baik di kala sedang mengalami permasalahan maupun pergaulan dalam masyarakat di harapkan selalu mendahulukan kesabaran, fikiran jernih dan perdamaian (kanan nomor satu/dahulu) dari pada menggunakan keahlian dan kebisaan berupa ilmu beladiri, walaupun orang PSHT mahir dalam beladiri, namun beladiri itu sendiri harus digunakan sebagai pilihan terakhir sehingga kita tidak di perkenankan untuk bertindak gegabah, main jotos/main tangan, sebentar-sebentar berkelahi dan tidak menunjukkan pengetahuan silat PSHT di sembarang keadaan.
B. Filosofi makna ayam jago/jantan dalam Persaudaraan Setia Hati Terate
Ayam jago merupakan simbol suatu petarung yang sejati, tidak pernah mundur dalam setiap pertempuran, berani melawan musuh walaupun hanya seorang diri dan sekali bertarung tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan.Maknanya ialah bahwa orang/warga PSHT harus menjadi manusia yang kesatria, gagah berani melawan kebatilan, dan kalau memang dalam keadaan benar dan jika terpaksa harus membela diri dan terpaksa harus bertarung, maka orang PSHT dengan jiwa kesatria harus bertempur tanpa mundur sampai titik darah penghabisan (ngeluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake). Orang PSHT pantang main keroyokan dan pantang mundur dalam pertarungan,(jiwa kesatria adalah harga mati).
C. Filosofi Tingkatan Sabuk dalam Persudaraan Setia Hati Terate
1) Sabuk polos/hitamSabuk polos atau hitam, secara mendasar mengandung arti bahwa siswa yang berada di tingkat polos adalah siswa yang masih buta atau tidak mengetahui dengan baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Ibarat sebuah besi yang baru akan dibakar sebelum ditempa mejadi sebuah pedang, Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru belajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.
2) Sabuk jambon/ merah mudaSabuk jambon atau merah muda, secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Ibarat besi yang sudah terbakar me merah menunggu untuk ditempa, sebagai penentuan untuk menjadi apa besi tersebut, sehingga siswa jambon merupakan penentuan apakah dengan ilmu yang baru sampai jambon tersebut dia masih akan tetap ikut dan melanjutkan belajar di psht atau memilih merasa puas dan keluar dari latihan, Warna jambon atau merah muda mengandung arti warna keragu-raguan/labil, jadi sifat labil selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya.
3) Sabuk ijo/hijauSabuk hijau mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Ibarat besiyang telah ditempa dan proses pembentukan jati diri, sehingga telah yakin akan kemana dan menjadi apa dirinya, Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengan mengutamakan ajaran SH Terate.
4) Sabuk putihSabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yang telah mencapai tingkatan ini adalah orang yang telah mengerti arah yang tujuan sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Ibarat sebuah besi yang telah dibakar, ditempa dan didinginkan (dimantapkan), lalu di asah sedemikian rupa sehingga menjadi sebilah pedang yang hampir siap digunakan, Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan (beladiri) maupun pelajaran kerohanian/ke-SH-an.Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yang mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan "tiniti liring, tidak ing ati".
5) Putih besar atau MoriPada tingkatan sabuk putih yang terakhir inilah siswa PSHT telah menamatkan kewajiban belajar, baik olah kanuragan (beladiri) maupun kerohanian/ke-SH-an, ibarat besi yang telah dibakar, ditempa dan di asah sehingga menjadi sebuah pedang yang sempurna dan siap digunakan, seorang warga PSHT telah mewarisi sebagian besar ajaran dan ilmu PSHT, secara penuh telah menjadi sedulur tunggal kecer untuk selama-lamanya, sudah tahu yang mana yang benar, dan mana yang salah, bertindak berdasarkan kesucian hati, trampil dalam bela diri, mahir dalam mengamalkan ajaran-ajaran PSHT.Mori, leluhur pendiri PSHT mengatakan ‘’perkoro liMO ojo nganti keRI’’Maksudnya adalah, seorang yang sudah disah kan menjadi warga PSHT itu tidak boleh meninggalkan lima perkara, yaitu sholat wajib lima waktu sebagai kewajiban yang mutlak dikerjakan, lambang kain mori sebagai sabuk tingkat warga PSHT bermakna bahwa manusia hidup itu hanya sementara, setelah melalui proses kehidupan semua manusia bakalan mati, maka dalam jiwa warga PSHT ditanamkan bahwa mati adalah suatu yang lumrah bagi manusia, maka jika telah menyandang gelar warga Terate, kapanpun dan dimana pun harus senantiasa ingat mati dan tidak perlu takut akan kematian, warga Terate telah dibekali sabuk mori/kain kafan sebagai simbol kepasrahan kepada Allah SWT jika sewaktu-waktu sang Khalik memanggil.
Setinggi apapun ilmu seseorang, sebanyak apapun harta seseorang, jika sudah waktunya akan tetap mati dan kembali menjadi gundukkan tanah, saat itulah manusia secara ragawi hanyamembawa seikat kain mori, maka saat itulah puncak dari tujuan belajar beladiri dan kerohanian di PSHT bukanlah untuk menjadi orang yang sakti pandai berkelahi, bukan juga untuk mencari sebanyak-banyak saudara, melainkan untuk menjadi seorang kesatria yang waktu selalu siap dipanggil Allah SWT untuk menghadap ke singgasana Tuhan umat manusia.

Selasa, 24 Maret 2015

Sejarah PPS Cakrabuana

Perguruan Pencak Silat Cakra Buana Indonesia (PPS CBI) Kota Bogor dirintis semenjak tahun 1990 di Pabaton Kp. Anyar Gg. Masjid No. 63 Bogor. Telah didirikan tanggal20 Juni 1993bertepatan dengan pelaksanaan Ujian Pembinaan Anggota (Jipang) pertama yang dilakukan di daerah Gunung Bunder dan baru diresmikan oleh Pengcab IPSI Kota Bogor pada tanggal9 Januari 1994di Puslitbang Gizi, Jl. Dr. Sumeru No. 63 Bogor. Yang menjadi Ketua Umum IPSI Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor kala itu adalah Bapak Basuki, BA dan sebagai Sekretaris Umumnya adalah Bapak Oman Komarudin, BA.Berdirinya PPS CBI Kota Bogor sangat berkaitan erat dengan beberapa Perguruan Silat yang telah ada sebelumnya, antara lain :PS Taji Malela, PS Ciung Wanara, PS Padjadjaran Cimande, PS Mande Muda, PS Jalak Sutra, PS Heulang Ruyuk dan PS Elang Putih.PS Padjadjaran Cimande, PS Mande Muda, PS Cinde Wulung, PS Kilat Buana, PS Jaka Bayu, PS Hiyang Rangga, PS Kian Santang, PS Raksa Bumi dll. (sekitar lebih dari 40 PS) adalah merupakan Keluarga Besar Pajajaran Cimande (KBPC) dibawah pimpinan seorang Guru Besar bernama Tubagus Moch. Djamhari (Almarhum). Sedangkan yang menjadi Guru BesarPS Taji Malela, PS Ciung Wanara, PS Jalak Sutra, PS Heulang Ruyuk dan PS Elang Putih adalah Bapak Umar Yakub (Almarhum).Perguruan Pencak Silat tersebut memiliki ciri khas dan alirannya masing-masing. Demi meraih prestasi dan prestise yang optimal, masing-masing Perguruan tidak menerapkan seluruh aspek (4 Aspek) yang terkandung dalam Pencak Silat secara proporsional. Sedangkan empat aspek tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang dikenal dengan istilahCatur Gatra,yaitu meliputi Pencak Silat Olah Raga (Pesilaga), Pencak Silat Seni (Pesilani), Pencak Silat Bela Diri (Pesiladi), dan Pencak Silat Mental Spiritual (Pesilatal) atau Pencak Silat Pengendalian Diri.Keempat aspek tersebut diterapkan serta wajib dipelajari oleh seluruh anggota PPS CBI dengan memadukan beberapa aliran Pencak Silat (gabungan/kombinasi) dalam jurus-jurusnya sehinggatimbul suatu gerakan/jurus khas yang variatif dan atraktif. Jurus-jurus tersebut dapat menimbulkan atau melahirkan jurus baru secara terus menerus (berkesinambungan) dari dasar yang sama tanpa menghilangkan ketradisionalannya. Contohnya adalah dapat tercipta tepak palered A,B,C,D dan seterusnya atau misalkan jurus A,B,C,D dan seterusnya, tepak dua AB,C,D dan seterusnya. Yang menjadi jurus khasnya adalah:“ Jurus Wamael“,yaitu perpaduan antara gerakan Walet, Macan dan Elang. Seiring dengan perkembangan waktu maka untuk jurus khasnya tersebut diawali denganJurus Blaganjuran,perpaduan seluruh jurus-jurus CBI yang terdiri dariBlaganjuran Wiragana(Tunggal) danBlaganjuran Wiraloka(Beregu).Semenjak tahun 2006 s/d 2012 Blaganjuran merupakan jurus andalan CBI yang dapat diaplikasikan dalam semua aspek Pencak Silat, terbukti dengan berhasilnya para atlit CBI menjadi yang terbaik di kota & kabupaten Bogor hingga tingkat Jawa Barat.Dalam kejuaraan atau festival Pencak Silat terbagi kedalam2 (dua) bagian, yaituPencak Silat PrestasidanPencak Silat Tradisi. Sebelumnya adalah Pencak Silat Olah Raga (Pesilaga) dan Pencak Silat Bela Diri dan Seni (Pesiladini). Selanjutnya Pesilaga berubah menjadiWiralaga, lalu berubah lagi menjadi kategoriTanding.Pencak Silat Prestasi terdiri dari 4 (empat) kategori, yaitu;Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu(TTGR) tanpa iringan musik. Sedangkan Pencak Silat Tradisi meliputi 3 (tiga) kategori yang terdiri dariWiragana(Tunggal),Wirasanggha(Ganda/Berpasangan) danWiraloka(Regu/Rampak) dengan iringan musik tradisional. Untuk jurus Tunggal dan Regu dalam Pencak Silat Prestasi bersifat Baku (Jurus Baku) yaitu jurus wajib Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT) yang telah disosialisasikan melalui penataran wasit juri dan kepelatihan pada tahun 1998. Dalam kegiatan penataran tersebut CBI masuk 5 besar sebagai peserta penataran terbaik dan menempati ranking III dari seluruh PerguruanPencak Silat se Kota Bogor. Sedangkan dalam Pencak Silat Tradisi bersifat Bebas (JurusBebas) sesuai dengan aliran pada perguruannya masing-masing yang sangat mungkin sudah ada sejak berabad-abad tahun yang lalu. PPS CBI berusaha menghargai,mengapresiasi dan mengaplikasikan jurus-jurus yang menjadikhas Bogor,antara lain;Golempangan, Salancar, Prang-Prang, dan Blaganjuran.Sejak tahun 1995 PPS CBI sudah berpartisipasi secara aktifdi kegiatan IPSI Kota Bogor termasuk mengikuti berbagai kejuaraan/lomba Pencak Silat. Prestasi dan prestisenya patut diperhitungkan oleh Perguruan-Perguruan Silat lainnya, baik perguruan yang biasa maupun perguruan yang sudah populer. Sudah banyak atlit CBI yang pernah berhasil meraih juara I, II dan III pada periode tahun 1995 sampai dengan sekarang untuk semua kategori yang dipertandingkan/dilombakan pada tingkat lokal/daerah hingga tingkat nasional.Sebetulnya ciri khas tradisional Perguruan Pencak Silat tidak akan pernah timbul apabila suatu Perguruan Pencak Silat tidak menerapkan keempat aspek yang terkandung dalam Pencak Silat secara utuh dan proporsional. Alangkah idealnya apabila IPSI Kota Bogor menjadikan hal tersebut menjadi bagian dari salah satu syarat untuk diakui/disahkannya suatu Perguruan Pencak Silat dansesuai dengan motto IPSI, yaitu: “Pembaharuan Yang Berkesinambungan”

Sejarah pencak silat

SejarahTradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Seperti asal mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakantarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Seperti yang kini ditemui dalam tradisi sukuNiasyang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.Silat diperkirakan menyebar dikepulauan nusantarasemenjakabad ke-7masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budayasuku Melayudalam pengertian yang luas,[1]yaitu para penduduk daerah pesisir pulauSumateradanSemenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakanlingua francabahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulauJawa,Bali,Kalimantan,Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengansilek. Sheikh Shamsuddin (2005)[2]berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dariCinadanIndiadalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwaHang Tuahdari abad ke-14 adalahpendekarsilat yang terhebat.[3]Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakanGajah Mada.Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agamaIslampadaabad ke-14di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.[2]Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan terhadap penjajah asing.[3]. Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi silat nasional dibentuk sepertiIkatan Pencak Silat Indonesia(IPSI) di Indonesia,Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia(PESAKA) di Malaysia,Persekutuan Silat Singapore(PERSIS) di Singapura, danPersekutuan Silat Brunei Darussalam(PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalamSEA Games.

Sejarah Cimande

Asal Usul Silat Cimande

Tak jauh di tepian sungai Mande sebuah keluarga pedagang bernama Khair hidup tinggal temtram dan damai. Di suatu hari istrinya pergi kesungai untuk melakukan kegiatan sehari-hari mencuci pakaian, makanan dan membuang hajat. Di saat istrinya mencuci pakaian di seberang tampak segerombolan monyet memungut buah kupak di tepian sungai, selang waktu kemudian datang seekor macan (maung) di tempat yang sama.Monyet-monyet itu merasa terusik kenyamanannya dengan kedatangan macan, monyet-monyet itu menjerit jerit mengeluarkan suara sekeras-kerasnya. Suasana itu mengejutkan istri Kahir untuk memperhatikan keadaan , kemungkinan apa yang terjadi.Macan itu marah mengaung dan menyerang ke arah monyet dengan tangannya yang kekar tetapi monyet yang bertubuh kecil itu, merasa tidak takut, meloncat dengan berkelid kembali menyerang dengan mengigit di bagian perut macan. Macan menggeliat kembali melakukan serangan- serangan namun tidak menyentuh tubuh monyet. Sebaliknya monyet yang lain dengan meggunakan tangkai kayu, mencoba mengganggu macan agar supaya marah dan menyerangnya kembali. Pada saat yang sama monyet kembali berkelit dan mengigitnya.Kejadian ini detik demi detik diperhatikan dan diamati oleh Ibu Khair direnungkan kembali teknik perkelaian itu. Sebagai akibatnya pekerjaannya tertinggal tidak terselesaikan tepat waktu, sehingga Ibu Khair kembali ke rumah terlambat dan belum memasak makanan siang.Keterlambatan memasak ini membuat Pak Khair marah terhadap istrinya tak mau mengerti . Istrinya mencoba menjelaskan tetapi suaminya marah dengan menempeleng istrinya, dengan gerakan cepat berkelid , serangan itu dapat dihindari.Kemarahan yang tidak terkontrol itu meluap-luap dilakukan dengan pukulan demi pukulan namun tak berhasil menyentuh istrinya, cukup diatasi dengan gerakan kelid.Pak Kaher nafasnya terengah-engah, bertanya kepada istrinya: “Di mana kamu belajar maen poho?” (artinya “menipu gerakan” dipersingkat menjadi “maempo”). Istrinya menjelaskan kepada suaminya , dia terlambat kembali dari sungai disebabkan lama sedang asik menikmati perkelaian (maung) macan dan monyet. Sejak itu Khair bertanya-tanya bagaimana gerakan tadi, istrinya dengan rajin memberikan contoh gerakan kelid.Khair dengan cermat memulai memikirkan menjadi gerakan perkelaian yang kini dikenal dengan nama “jurus kelid pamonyet”, monyet menyerang dengan tangkai kayu menjadi “jurus pepedangan” dan serangan tangan yang kokoh dikenal”jurus pamacan”.Karena posisi macan sewaktu menyerang monyet kedua kakinya sedang berada di posisi duduk dan monyet menggunakan posisi kuda-kuda rendah, maka latihan dasar Cimande pertama-tama jurus kelid dimulai dari posisi macan yaitu duduk dan tingkat berikutnya mulai latihan dari posisi berdiri dengan kuda-kuda pamonyet(rendah). Berikutnya teknik mempo’ ini terus dikembangkan oleh Khair dan masyarakat setempat memberikan nama maenpo’ Cimande.

Rabu, 11 Maret 2015

Sejarah Gajah putih

GadjahPutih Jati Wisesa adalah salah satu Seni Bela Diri Silat yang ada di negara Indonesia. Meskipun kepengurusan paguron masih belum lama terbentuk, namun gaung Gadjah Putih Jati Wisesa sudah lama terdengar bahkan sampai ke manca negara.Gadjah Putih Jati Wisesa terlahir dari rasa tanggung jawab untuk melanjutkan hasil perjuangan leluhur / pendiri seni bela diri pencak silat adalah Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka ( GPMPP). Seni tradisional bela diriurangsunda ini didirikan dan dideklarasikan pada tahun 1959 oleh guru besar, (alm) H. DJAENUDIN, warga Kp. Gegerpasang, Desa Sukarasa, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.Setelah dideklarasikan secara resmi, seni bela diri ini secara perlahan mengalami perkembangan dan banyak wargayang mulai mencintai dan melestarikan seni bela diri ini, dengan cara ikut bergabung menjadi anggota atau murid di Paguron Gadjah Putih . Tujuan mereka adalah selain untuk berolah raga menjaga kesehatan tubuh, juga untuk menjaga diri.Seni bela diri pencak silat Gadjah Putih ini, dari tahun ke tahun anggotanya terus bertambah. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya jumlah anggota atau warga yang ikut berlatih. Setelahperkembangan Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka dirasakan sudah cukup pesat, maka pada tahun 1983 H. Djaenudin mengundurkan diri dari kepengurusan dan beliau kembali ke Paguron, yang selanjutnya organisasi dipimpin oleh A. Wajihaddin sampai tahun 1989, kemudian pada tahun 1990 A. Wajihaddin kembali ke paguronlalu pada saat itu H. Djaenudin memberikan wasiat (surat pernyataan) ke A. Wajihaddin dengan disaksikan oleh murid-murid H. Djaenudin lainnya agar yang bersangkutan (A. Wajihaddin) melanjutkan dan mengembangkan ajaran beliau.Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan seni beladiri ini mengalami kevakuman dan tidak begitu terdengar gaungnya, terlebih sepeninggalnya guru besar, pendiri dan deklarator Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka, (alm) H. Djaenudin, seni bela diri pencak silat Gadjah Putih seperti hilang ditelan jaman.Pada tahun 1991, empat orang murid dari A. Wajihaddin menghadap beliau, yaitu: Uu SupardiAsep Tresna aade "Ucok" SupriadiDedeth R FitriMereka berempat mengusulkan kepada beliau agar dibentuk suatu wadah beserta pengurusnya untuk melanjutkan organisasi yang pernah dipimpinnya tetapi dengan nama yang menunjukan jati diri paguron yang bersifat gerakan pembaharuan.Maka setelah beberapa kali diadakan musyawarah di rumah A. Wajihaddin dan juga melibatkan murid yang lain (selain empat serangkai tadi), maka tanggal 19 september 1991 bertempat di Gg. Mucang No. 45 Bandung, disepakatilah untuk membentuk paguron dengan namaJATI Wisesa, yang artinyaKEKUATAN MURNI.Setelah terbentuknya paguron Jati Wisesa, maka kegiatan pelatihan seni bela diri silat mulai digiatkan kembali. Paguron Jati Wisesa dipusatkan di Kp. Cisirung No. 47 RT 03 RW 02, Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.Seiring dengan berjalannya waktu dan setelah melalui pembahasanyang lebih mendalam lagi, maka sebagai penghormatan kepada salah satu Guru dari A. Wajihaddin, yaitu almH. Djaenudinyang telah memberikan wasiat kepada beliau untuk meneruskan ajaran-ajarannya, maka dengan tidak merubah maknanya nama paguron Jati Wisesa ditambahkan menjadiGADJAH PUTIH Jati Wisesa, dengan motoElmu Ampuh Mun Teu Angkuh, Jati Diri Nu Illahi, Usik sajati Kersaning GustiSesuai dengan sifatnya, paguron Gadjah Putih Jati Wisesa bukanlah paguron baru tetapi paguron pembaharu, karena ajaran yang diberikan kepada murid-murid sama dengan ajaran H. Djaenudin, yang terdiri dari 24 jurus, yaitu: 1.Jurus2.Susun3.Potong4.Sikut5.Depan Potong6.Depan Sikut7.Simur8.Selup9 .Tebang Atas10.Tebang Bawah11.Sangkol12.Alip Sangkol13.Sentak14.Gendong Macan15.Kwitang16.Kiprat17.Stembak18.Serong19.Alip Catok20.Alip Naga Berenang Kedet21.Dongkari Tunggal22.Kepruk Dongkari23.Tending Besok Paksi Muih24.Alip Tilep Leungit25.LubeMenyadari akan pentingnya suatu kegiatan itu terorganisir dengan baik, maka pada tanggal 19 September 2006 bertempat di Rumah almBapak Isep Suwargana, Kp. Cisirung No. 45 RT 03 RW 02, Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.dibentuklah kepengurusan paguron Gadjah Putih Jati Wisesa.

Sejarah IKS.PI KERA SAKTI

Perguruan IKS.PI KERA SAKTI ini adalah sebuah Perguruan yang mengajarkan KUNG - FU atau KUNTAUW (Istilah Bhs. Hokkian yang populer di Indonesia), yaitu seni bela diri tradisional rakyat China dari daratan Tiongkok, dan mengajarkan JURUS KERA ALIRAN SELATAN & UTARA atau dalam istilah Chinanya disebut NAN PIE HO Jien (Bhs. Nasional) atau LAM PAK kauw KUN (Bhs. Hokkian) .Pertama kalinya Perguruan ini didirikan di MADIUN, pada tanggal 15 Januari 1980 dengan Izin P & K Madiun Nomor: 183 / II04.3 / L .4 / 80 / SK. Adapun PENDIRI Perguruan IKS.PI KERASAKTI ini yaitu R. TOTONG KIEMDARTO, Putra dari Bp. RM. SENTARDI dan Ny. Oey Kiem LIAN NIO.Aslinya Perguruan ini hanya bernama IKATAN KELUARGA SILAT (Disingkat IKS) "PUTRA INDONESIA", yang maksudnya IKS = berpengharapan supaya siswa dan siswinya yang latihan di perguruan menjadi suatu keluarga melalui seni beladiri dalam arti persaudaraan.Adapun PUTRA INDONESIA maksudnya adalah meskipun Kung-Fu dari Perguruan ini merupakan kebudayaan asing / barang import akan tetapi organisasi yang menjadi wadahnya didirikan di Indonesia.Sekitar Tahun 1983, perguruan ini diberi TAMBAHAN NAMA BARU dibelakang IKS.PI yaitu KERA SAKTI, maksudnya = karena perguruan ini mengajarkan Jurus / Kung -Fu Kera. Tetapisebenarnya masalahnya adalah karena murid - murid dari perguruan ini lebih dikenal dimasyarakat luar bukan sebagai murid perguruan IKS, PI tetapi murid dari perguruan kera. Bahkan banyak yang salah menafsirkan dengan menyebut murid - murid IKS.PI dalam pengertian yang lain. Jadi penambahan nama itu hanya berfungsi untuk memudahkan identifikasi dan TERDENGAR LEBIH MENGENA, sesuai dengan bentuk dari perguruannya sendiri.Nama Kera Sakti itu sendiri diambil dari Nama SUN GO KONG / kauw CE THIAN (Artinya KERA SAKTI), yaitu Raja Kera dari Gunung HWA KO SAN didalam Legenda Tiongkok Kuno yang terkenal cerdik, perkasa dan pernah mengacau Kahyangan / Langit (Cerita tentang SEE YU / SUN GO KONG ini pernah disalin dalam cerita serial Bahasa Jawa di Majalah Jayabaya yang berjudul SANG PRAJAKA / SERAT PANGRUWATING BAPAKISTA) .Diatas sudah dikatakan bahwa perguruan ini dari aliran NAN PIE HO Jien artinya NAN = Selatan, PEI = Utara, HO = Kera, Jien = Jurus / Kung - Fu. Maksudnya adalah Perguruan ini mengajarkan Kung-Fu dari Jenis Jurus Kera yang mengkombinasikan Tinju Selatan dan Tendangan Utara sebagai kiblat gayanya.Menyinggung soal jenis gerakan Jurus pada Kung fu itu sendiri, terdiri dari bermacam - macam jenis: Kung-Fu Kera, Bangau, Harimau, Thay Kek Kun dsb, demikian juga tentang perguruan - perguruan yang mengajarkan jurus - jurus tersebut diatas, banyak sekali macamnya di Tiongkok seperti Perguruan Shaolin Pay, Bu Tong Pay, Kun Lun Pay, dsb, tentang Jurus Kera itu sendiri, meskipun ada gerakan -gerakan yang aneh dan lucu (pada pelajaran tk. Menengah dan lanjutan) tetapi sesungguhnya mengandung serangan yang membahayakan, penuh intrik, curang dan kejam sesuai dengan sifat binatang kera itu sendiri, sehingga mampubertanding dalam segala posisi (Main bawah, main atas, bantingan dll) . Untuk itu bagi para siswa yang ingin mempelajari sampai sempurna harus memiliki phisik YANG KUAT, gesit dan lentur, karena Kung-Fu yang asli sesungguhnya memiliki hubungan erat dengan AKROBAT.Sedangkan TINJU SELATAN itu maksudnya adalah Gaya Silat dari Daerah PROPINSI Hokkian yang mengutamakan permainan tangan, bantingan, main bawah. Hal ini terjadi karena pada umumnya penduduk didaerah Hokkian hidupnya didataran rendah dan bekerja sebagai petani atau nelayan, yang lebih mengutamakan fungsi tangan dari kakinya, biasanya Jago - jago Kung-Fu dari daerah ini memiliki TANGAN YANG KERAS dan KUDA - KUDA KAKI YANG KOKOH.Kalau tendangan UTARA itu maksudnya adalah gaya silat dari daerah Propinsi Shantung, yang mengutamakan tendangan tinggi dan meloncat. Hal ini menjadi kebalikan dari daerah Selatan, sebab penduduk di Shantung hidup didataran tinggi / pegunungan sehingga kaki memegang peranan penting. Jago - jago silat dari daerah tersebut pada umumnya memiliki tendangan YANG TINGGI, LINCAH DAN KAKINYA LEMAS / lentur SEPERTI KARET, yang bisa diputar atau ditekuk untuk mendesak lawan dengan tendangan.Berhubung kedua macam Gaya Silat ini menjadi Kiblat hampir semua perguruan kungfu di Tiongkok, dan masing - masing memiliki keistimewaan sendiri - sendiri, maka Perguruan IKS.PI KERA SAKTI berusaha menggabungkan kedua gaya itu dalam jurus - jurusnya, contoh: dalam Jurus Kera perguruan ini ada Tendangan Melingkar diudara (THIAN SAO), tetapi ada juga Tendangan Melingkar Dibawah (SIANG HO SAO), yang pertama adalah fitur gaya Shantung dan yang kedua adalah gaya dari Hokkian.Sesungguhnya belajar Kung - Fu (KUN) itu tidak gampang masalahnya: 1. Sifatnya tertutup (Jarang disebarkan untuk umum) 2. Menjadi Monopoli Bangsa China yang hanya diajarkan untuk keluarga, famili atau teman dekat .3. Jumlah Murid yang dibatasi.4. Murid yang baru berlatih langsung diberi latihan - latihan yang berat sehingga jarang ada yang melanjutkan.5. Banyak yang dibawa pemiliknya keliang kubur, tanpa meninggalkan ahli waris dan catatan untuk generasi yang akandatang.Untuk itu dengan cita-cita agar Kung-Fu tidak punah, maka R. TOTONG KIEMDARTO memberanikan diri untuk mengenalkannya kepada masyarakat dengan bekal yang pernah didapatnya dari SUHU_SUHU KUNTAUW yang pernah membimbingnya tentang Kung-Fu.Hanya saja karena zaman sudah berbeda, maka pelajaran Kung-Fu yang diajarkan kepada masyarakat diadakan PERUBAHAN atau PENAMBAHAN yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan SELERA MASSA meskipun TEKNIK-TEKNIK KUNG-FU BAGIAN INTI YANG ASLI TIDAK DITINGGALKAN. Demikian juga sebagai salah satu Perguruan Kung-Fu yang sudah modern, maka Perguruan IKS.PI Kera Sakti mengadakanpula TINGKATAN DALAM PELAJARAN, mengingat BAKAT dan KECERDASAN YANG BERBEDA-BEDA DARI TIAP SISEANYA, yaitu TINGKAT DASAR I, TINGKAT DASAR II, TINGKAT WARGA, TINGKAT PENDEKAR DAN TINGKAT DEWAN GURU atau istilah lain TINGKAT DASAR, MENENGAH dan LANJUTAN yang masing-masing ditandai dengan SABUK HITAM, KUNING, BIRU, MERAH dan MERAH STRIP KUNING EMAS.Karena ada Tingkatan, maka tentu saja ada UJIAN KENAIKAN TINGKAT BAIK physik maupun MENTAL, yang bertujuan mengevaluasi dan MENGETAHUI SAMPAI DIMANA SEORANG SISWA ITU MENDALAMI ILMU YANG DITERIMANYA, dan setiap Akhir Ujian selalu ditutup dengan UPACARA PENGESAHAN. Setelah dinyatakan lulus dan telah disyahkan sebagai WARGA IKS.PI KERA SAKTI, maka Siswa tersebut berhak memakai SERAGAM KEBESARAN (sakral) IKS.PI KERA SAKTI, dan dapat mendirikan Cabang atau Ranting - ranting tempat latihan dimana saja dibawah naungan PUSAT PERGURUAN, atau istilahnya siswa tersebut sudah dapat TURUN GUNUNG.Sumber: Buku NAN PEI HO Jien SUK BAGIAN I, yang ditulis oleh R. Totong Kiemdarto Selaku Pendiri sekaligus Ketua Pusat Perguruan IKS.PI Kera Sakti Madiun, yang diterbitkan pada tanggal 20 Februari 1985.

Sejarah Gubug Remaja

Pada suatu massa lahirlah seorang pertapan sakti mandraguna bernama R.KOESIAR beliau memiliki 5 orang putra-putri yg salah satunya bernama R.KOESHARTOYO dan R.AGOENG. "Pada massa itu bangsa Indonesia sedang terpuruk karna di jajah oleh Belanda, untuk menjaga keselamatan keluarganya R .KOESIAR membekali putra-putrinya dengan ilmu Kadikdayan dan pencak silat yang dimilikinya. Dari ke -5 putanya R.KOESHARTOYO dan R.AGOENG lah yg paling menonjol mewarisi semua ilmunya, Dalam pengolahan Ilmu kanuragan dua bersodara tersebut berkeliling nusantara untuk bersemedi diberbagai tempat sesuai petunjuk ayah sekaligus guru beliau berdua, dalam peroses penggembaraan mereka berdua ilmu yg mereka miliki mereka manfaatkan untuk menolong masyarakat yg sedang dalam kesulitan pada massa itu. Setelah kadikdayan dan ilmu kesaktian mereka mencapai tinggkat yg tertinggi mereka kembali ke desa KETANGGI-NGAWI -JAWA TIMUR.Melihat kesengsaraan rakyat pada massa itu jiwa patriotisme beliau berdua sebagai anak bangsa yg mencintai negaranya tumbuh. Pada tahun 1935 beliau berdua merekrut rakyat untuk berlatih ilmu pencak silat dan kanuragan di desa ketanggi -ngawi yg diberi nama TABIB ketimuran gubug adapun aliran dan ajarannya adalah seni pencak silat dan kerohania yg bersifat semedi dan Mujo SEMEDI.ajaran ini berttik tumpu untuk melumpuhkan musuh secara fatal baik melalui tanggan kosong bebagai jenis senjata maupun kanuraganya.Pergerakan TABIB ketimuran gubug sempat membuat bangsa belanda gentar dantercerai beri pada massa itu, Perjuangan beliau berdua diteruskan sampai Indonesia merdeka 1945..Pada tahun 1948 patriotisme TABIB ketimuran gubug diuji lagi oleh pemberontakan PKI. pada massa itu PKI akan membumi hangus kan rakyat dan para pejabat.Melihat hal itu R.KOESHARTOYO dan R.AGOENG geram, tim TABIB ketimuran gubug yg dipimpin oleh dua bersodara tersebut berhasil membebaskan seluruh tahanan yg ditahan PKI. dengan hal itu PKI marah maka terjadi perang antar TABIB ketimuran gubug dengan PKI, dengan bekal ilmu dan kanuragan TABIB ketimuran gubug maka PKI kalah pada waktu itu. untuk menyiasati ini PKI memiliki cara licik, sebagian tahanan yg tersisa di bawa ke KETANGGI utuk dibunuh didepan R.KOESHARTOYO dan R.AGOENG .dengan jiwa yg tak gentar R.KOESHARTOYO mengorbankan jiwa dan raganya demi menebus keamanan rakyat pada massa itu dengan syarat PKI akan melepaskan rakyat setelah R.KOESHARTOYO wafat. dikisakan dalam peroses meninggalnya R.KOESHARTOYO dipenuhi dengan keajaiban2 yg tak bisa di jelaskan, dia di tembak di bacok bahkan dilempar geranat tidak bergeser sedikitpun dari tempat ia berdiri dan disaksikan masyarakat banyak, setelah beliau berpesan ia hanya bisa meninggal dengan keris yg dimilikinya sendiri untuk ditusukkan di pangkal lidah beliau barulah beliau terungkur tak berdaya. sebelum beliau meninggal beliau berpesan kepada adik beliau R.AGONG untuk memandikan jenasah beliau setelah meninggal di sungai tempur maka ia akan hidup kembali .Setelah itu perguruan ini menadi pesat pekembanganya di seluruh plosok negeri, pemerintah menggaperesiasikan jasa R.KOESHARTOYO mengangakt beliau menjadi seorang PAHLAWAN BANGSA dan nama beliau di jadiskan sebuah jalan dan masih bisa dilihan sampai sekarang, Setelah R.AGOENG wafat pada 1972 dengan itu pada 1 agustus 1974 anak, cucu, beserta sesepuh dan anggota TABIB ketimuran gubug mengadakan musyawarah yang dipelopori oleh: 1.R.HARMADI SOSROWARDOYO (JAKSA dengan alamat Jl. PB Soedirman Tulung agung) 2. Mayjen TNI AD prof. Dr. Mustopo (Guru besar Unerversitas Dr. Mustopo jakarta) Leungkur I-84 Kebayoran Baru.Telah diputuskan untuk mematenkan "Gubug REMAJA" Yaitu hasil meniadakan kata-kata "TABIB ketimuran gubug" dan menambahkan kata "REMAJA" di belakang kata "GUBUG'.Yang berarti bahwa perguruan pencak silat ini diteruskan tunas remaja anak cucu dan murid murid perguruan.Adapun KETUA UMUM di tunjuk dan diputuskan ahli waris garis lurus kedua tokoh gubug yang dipercayakan kepada: R. DIPOYONO KOESHARTOYO semenjak tahun 1974 - 1986 perguruan tersebut berkembang dengan baik, pada tanggal 6 oktober 1986 beliau Bapak R. DIPOYONO KOESHARTOYO telah menghibahkan perguruan tersebut kepada anak didik kedua tokoh tersebut dengamengadakan musyawarah warga dan keluarga yang ada di Ngawi. Adapun ketua umum yang di tunjuk sebagai pengganti beliau adalah Bapak M. SUYUT SYAMSURI.Pada tahun 1994 Bapak SUYUT Syamsuri meninggal sehinggah tempuh kepengurusan dipegang kembali oleh Bapak R.DIPOYONO KOESHARTOYO. Karna dia merasa sudah tua maka beliau memberikan restu kepada "SUYANTI SH" (putri kandung dari R.AGOENG) untuk menepati pucuk kepemimpinan menjadi: PIMPINAN PUSAT PERGURUAN gubug REMAJA INDONESIA melalui musyawarah seluruh warga Gubug REMAJA se-INDONESIA dan keluarga besar BAPAK R. KOESHARTOYO dan Bapak R. AGOENG, pada tanggal 23 november 2010 di Sketariat Pusat gubug REMAJA PUSAT NGAWI di jl. kyai mojo no 08 ngawi jawa timur indonesia.Dengan bekal ilmu perguruan yg diturunkan kepada SUYANTI dan perjuangan serta ketekunan para sesepuh dan keluarga besar gubug REMAJAbeserta para anggotanya. ajaran gubug REMAJA kini berkembang dengan pesat di berbagai tempat di seluruh plosok NUSANTARA bahkan sampai ke luar negeri sepeti: malaysia .singapura, prancis, belanda dll.

Lambang Lambang Perguruan Silat di Indonesia

Kali ini gw akan bagi logo silat
Seluruh indonesia yg mau download silahkan
Klik gambarnya












Ok. Yg mau komen silakan komen mw di bully juga g pp maklum masih newbe.. :D

Selasa, 10 Maret 2015

Arti Dari Lambang Tapak Suci

Tapak Suci Lahir Pada Tanggal 31 Juli 1963 di Jogjakarta Didirikan Oleh M.Bari Irsyad dan M.Wahib
 * BENTUK BULAT : Bertekad Bulat
* BERDASAR BIRU : Keagungan
* WARNA MERAH : Keberanian
* BERTEPI HITAM : Kekal & Abadi Melambangkan Sifat Allah
* BUNGA MAWAR : Keharuman
 * DAUN KELOPAK HIJAU : Kesempurnaan
* BUNGA MELATI PUTIH : Kesucian
 * JUMLAH SEBELAS : Rukun Islam & Rukun Iman
* TANGAN KANAN PUTIH : Keutamaan
 * TERBUKA : Kejujuran * BERJARI RAPAT : Keeratan
*IBU JARI TERTEKUK : Kerendahan Hati
* SINAR MATAHARI KUNING : Putera Muhammadiyah Disimpulkan menjadi : “Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH SWT kekal dan abadi, dengan keberanian menyerbakan keharuman dengan sempurna, dengan kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman, mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati”
Motto : “ Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat” “ Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”

Jurus Dasar & Gerakan Tapak Suci


Jurus TAPAK SUCI terbagi ke dalam delapan kelompok jurus yang masing-masing diberi nama dengan nama flora dan fauna. Masing-masing Jurus ini dibedakan sesuai dengan alat penyasar, karakter, dan kekhasan masing-masing. Kedelapan kelompok jurus ini diaplikasikan baik untuk permainan Tangan Kosong maupun Senjata.
Delapan Kelompok Jurus TAPAK SUCI:
Kedelapan kelompok jurus ini diaplikasikan baik untuk permainan Tangan Kosong maupun Senjata.Delapan Kelompok Jurus TAPAK SUCI: 1. Mawar
Mawar2. Katak
Katak3. Naga
Naga4. Ikan Terbang
Ikan Terbang5. Merpati
Merpati6. Lembu
Lembu7. Rajawali
Rajawali8. Harimau
TAPAK SUCI menamai jurus-jurus yang diajarkan dengan nama-nama flora dan fauna (dalam hal ini mewakili mahluk Allah SWT), mengandung arti sebagai berikut: *. Memiliki warna baru dalam pendidikan dan latihan pencak silat. *. Nama flora dan fauna lebih memudahkan anggota dalam mengingat gerak. *. Kalau anggota TAPAK SUCI menggunakan jurus namun keliru dasar kejiwaannya, hal itu dikategorikan sebagai pembelaan diri yang berdasar naluri 'kebinatangan', bukan naluri 'kemanusiaan'.
HarimauTAPAK SUCI menamai jurus-jurus yang diajarkan dengan nama-nama flora dan fauna (dalam hal ini mewakili mahluk Allah SWT), mengandung arti sebagai berikut: *. Memiliki warna baru dalam pendidikan dan latihan pencak silat. *. Nama flora dan fauna lebih memudahkan anggota dalam mengingat gerak. *. Kalau anggota TAPAK SUCI menggunakan jurus namun keliru dasar kejiwaannya, hal itu dikategorikan sebagai pembelaan diri yang berdasar naluri 'kebinatangan', bukan naluri 'kemanusiaan'.Bagaimana bentuk Jurus TAPAK SUCI? Jurus TAPAK SUCI bukan merupakan bentuk gerak jurus pencak silat yang luar biasa atau khusus, melainkan Jurus TAPAK SUCI adalah jurus pembelaan diri yang merupakan satukesatuan antara gerak dan jiwa yang dilandasi oleh dasar kejiwaan akhlaqul karimah dan kesucian diri dalam mengatasi masalah yang mengancam dirinya dengan tujuan kebahagiaan fiddunya wal akhirat.Jurus Kebijakan Situs SuciJurus dasar adalah tatagerak dasar yang berbentuk lontaran, berlintasan, serta bertumpu pada kecepatan, ketepatan, dan kekuatan. Jurus dasar dikelompokkan atas dasar bagian anggota tubuh yang digunakan sebagai alat penyasar. Bentuk-bentuk jurus dasar dibedakan atas dasar penggunaannya adalah sebagai berikut: Alat penyasar = adalah anggota tubuh yang digunakan untuk menyerang atau menangkis.
Lintasan = adalah garis yang dilalui oleh alat penyasar, bisa lurus, lingkar, atau gabungan lurus-lingkar.
Arah = adalah letak titik sasaran terhadap titik awal lintasan.
 Pelaksanaan = adalah cara melontarkan alat penyasar.
Bentuk-bentuk jurus dasar dibedakan atas dasar penggunaannya adalah sebagai berikut: Alat penyasar = adalah anggota tubuh yang digunakan untuk menyerang atau menangkis.Lintasan = adalah garis yang dilalui oleh alat penyasar, bisa lurus, lingkar, atau gabungan lurus-lingkar.Arah = adalah letak titik sasaran terhadap titik awal lintasan.Pelaksanaan = adalah cara melontarkan alat penyasar.Teknik penggunaan = gerak yang tepat menuju sasaran.Pada umumnya, jurus dasar di Tapak Suci mengambil dari nama-nama flora dan fauna. Hal ini dimaksudkan agar mudah untuk dihafal. Bunga Mawar MekarAlat penyasar adalah punggung telapak tangan dengan bentuktangan tiga jari melengkung, telunjuk lurus, ibu jari melengkung renggang. Lintasan lurus dalam keluar bawah.Teknik penggunaan adalah tangkisanBunga Mawar LayuAlat penyasar adalah telapak tangan dalam dengan bentuk tangan tiga jari melengkung, telunjuk lurus, ibu jari melengkung renggang. Lintasan lurus dalam ke dalam bawah.Teknik penggunaan adalah tangkisan.Katak Melempar TubuhAlat penyasar adalah pangkal jari tengah dan telunjuk pada permukaan tangan mengepal. Lintasan lurus ke tengah.Teknik penggunaan adalah serangan (pukulan) .Naga TerbangAlat penyasar adalah sisi telapak tangan luar bagian dalam, empat jari terbuka rapat, ibu jari ditekuk. Lintasan keluar datar.Teknik penggunaan adalah serangan (pukulan) .Tandukan Lembu JantanAlat penyasar adalah seluruh permukaan siku. Lintasan lingkar ke dalam datar. Kegunaan adalah serangan (sikutan) .Harimau Membuka JalanAlat penyasar adalah tumit kaki bagian dalam, kelima jari menekuk ke atas. Lintasan lingkaran ke dalam lurus.Teknik penggunaan adalah serangan (tendangan) .Ikan Terbang Menjulang ke AngkasaAlat penyasar adalah ujung telapak kaki, kelima jari membentuksudut ke atas. Lintasan lurus ke depan tengah .Teknik penggunaan adalah serangan (tendangan) .Ikan Terbang Menggoyang SiripAlat penyasar adalah punggung kaki pada kelima jari kaki rapatmelengkung ke dalam. Lintasan lingkar ke dalam datar. Teknik penggunaan adalah serangan (tendangan) .Tangkai Mawar Tertiup AnginAdalah salah satu jenis hindaran untuk melepaskan diri tanpa memindah lintasan serangan.Hindaran setengah badan dengan meliukkan pinggang keluar. Hindaran setengah badan dengan meliukkan pinggang ke dalamTEKNIK PRAKTISTeknik praktis adalah satu cara untuk mendapatkan rangkuman yang serasi dan benar dari tatagerak kaki dan lontaran jurus dasar, bertumpu pada kecepatan, ketepatan, dan kekuatan. Dalam setiap tingkat diberikan beberapa bentuk praktek dari materi yang telah dikuasai dalam bentuk teknik praktis berpasangan. Pada kesempatan ini ditampilkan teknik praktis yang merupakan materi dasar pendidikan ragawi Tapak Suci tingkat dua, yaitu cara pembelaan serangan untuk menjatuhkan.Lawan bersiap melakukan tendangan menggunakan jurus Ikan Terbang menjulang ke AngkasaAnda memutar tubuh ke kanan sambil menangkap kaki lawan menggunakan jurus Bunga Mawar Menyongsong Matahari. Tangan kiri Anda menekan leher lawan ke sebelah kiri luar, sementara tangan kanan masih memegang kaki lawan.Anda memutar badan ke arah kiri menggunakan jurus Terkaman Harimau Lapar.Lawan pun terjatuh dan terkunci. (Berbagai sumber)

Sejarah TSPM

SEJARAH KEILMUAN, KELAHIRAN DAN PERKEMBANGANPERGURUAN SENI BELA DIRITAPAK SUCI PUTERA MUAHHADIYAHD

iriwayatkan Oleh : Pendiri Perguruan Tapak SuciH.M. Barie Irsjad, PBrMuhammad Rustam Djundab, PBrTahun 1925, diriwayatkan dari 2 orang kakak beradik A. Dimyati dan M. Wahib berguru kepada K.H. Busro di Binorong Banjarnegara. Bahwa K.H. Busro lebih menguasai ilmu kebatinan dari pada ilmu Kontho itu sendiri, sedang adiknya H. Burhan yang ilmu Konthonya lebih baik.Menurut riwayat A. Dimyati dan M. Wahib belajar selama lima hari untuk menguasai 15 jurus, 5 Kembangan. Selanjutnya pulang ke Yogyakarta, yang kemudian diikuti oleh K.H. Busro dan H. Burhan. Dalam kesempatan inilah masyarakat dilingkungannya menyebut mereka sebagai Pendekar Pencak. Pendekar A. Dimyati sifatnya pendiam dan tertutup, sedang M Wahib sifatnya pemberani, terbuka dan kesatria.Karena sifat yang berbeda ini sering kali kedua kakak beradik ini bertengkar.Pendekar K.H. Busro, menunjuk Pendekar A. Dimyati untuk berkelana kebarat sebagaimana yang pernah dijalani oleh Pendekar K.H. Busro. Sesuai dengan tradisi yang berlaku bahwa Pendekar A. Dimyati yang sudah mengangkat guru kepada K.H. Busro tidak boleh berguru kepada pencak lainnya, untuk itu dalam berkelana ini yang dilakukan adalah “adu kaweruh” (adu ilmu). Diriwayatkan bahwa Pendekar A. Dimyati berhasil menguasai ilmu Cikalong, Cimande, Cibarosa dalam hal ini adalah Debus.Meskipun tidak berguru,akan tetapi dalam Silsilah Cikalong, Cimande nama A. Dimyati tertulis dalam Angkatan Tujuh.Adapun Pendekar M Wahib ditunjuk untuk berkelana ketimur sampai ke Madura. Karena sifat yang keras dari Pendekar M. Wahib. Maka “adu kaweruh” diartikan denganberkelahi, dimana ada pendekar didatangi untuk ditantang berkelahi. Pendekar M. Wahib bercerita : “Kemana-mana saya naik turun panggung untuk tarung pencak untuk mendapatkan uang, kalau diperlukan saya memakai senjata handuk dan sepotong besisejengkal berlafalkan”Alif”. Setelah pengenbaraan mereka sekitar 5 tahun, pulang ke Yogyakarta. Kebiasaan mencari musuh berkelahi, Pendekar M. Wahib diarahkan kepada anak-anak Belanda yang kemudian juga Kompeni Belanda. Kesatriaannya ini positif akan tetapi juga membuat repot kampung, apalagi setelah sebagai buronan Belanda.Pada tahun 1935 M. Wahib bertempat dilingkungan kaumanTengah membuka latihan pencak, diriwayatkan puluhan murid ikutberlatih. Pada saat inilah Pendekar M. Wahib menyatakan Pencak Cikauman adalah satu-satunya yang ada di Kauman.Dalam hal ini sebagaimana Cikalong, Cimande dan Cibarosa menunjuk nama satu tempat.Dalam angkatan pertama ini ada seorang pemuda bernama M. Syamsudin yang berguru dengan cara ngenger (ikut guru kemana-mana), sebagai cantrik (orang yang menawarkan) dirumah Pendekar M. Wahib. Dalam angkatan ini M. Syamsudin yang dinyatakan selesai dan dibai’at serta diperbolehkan menerima murid.Tahun 1938, dijamannya Pendekar M. Syamsudin ini datanglah seorang Cina perantauan yaitu YAP KIE SAN ke Kauman. Menurut riwayat yang diceritakan oleh Pendekar M. Wahib bahwa dalam tarung yang pertama M. Wahib terkena pukulan sssjari di dada kiri. Yap Kie San berdiam di rumah Pendekar M. Wahib cukup lama, pada akhirnya terjadi pertarungan besar yang kedua, sampai-sampai bangunan tempat bertarung roboh.Pengaruh dari Yap Kie San dalam Aliran CIKAUMAN adalah, Salam Pembukaan, Kuda-kuda dan Sikap Pasang yang ada pada Pendekar M. Wahib.Kauman adalah daerah muslim, Yap Kie San tidak terbuka untuk menjadi Islam, maka selanjutnya melarikan diri (pergi tanpa pamit) ke daerah sebelah utara Kauman, Pathok. Disini Yap Kie San kawin dengan pribumi, adiknya Broto belajar ilmu kepada Yap Kie San,selanjutnya mendirikan Perguruan BIMA, Dirdjo mendirikan Perguruan Perisai Diri. Wasiat Yap Kie San kepada Brotho untuk mengalahkan perguruan yang ada di Kauman.(Kesemuannya ini diceritakan Broto kepada Pendiri Tapak Suci tahun 1968).Ada satu literature pencak silat yang menyatakan bahwa perkembangan pencak silat di Indonesia sangat dipengaruhi dua hal :1.GeografisDataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Masing-masing berkembang berbeda-beda, terutama dalam hal kuda-kuda.2.KulturalDalam hal ini ada dua jalur besar, aliran bangsawan dan aliran rakyat.adapun yang sangat membedakan antara dua aliran ini adalah :1.Aliran Bangsawana.Tertutup tidak mudah berasimilasi, bertahan kepada kemurniaanya.b.Daya gunanya pada Pencak Silat Senic.Disiplin1.Aliran Rakyata.Terbuka mudah berasimilasi, tidak murnib.Daya gunanya pada Pencak Silat sendiric.Tidak disiplinDua definisi tersebut kalau dilihat dari aliran CIKAUMAN, kurang cocok    sepenuhnya, karena sifat CIKAUMAN adalah :1.Tertutup akan tetapi mudah berasimilasi2.Tidak disiplin tetapi patriotic3.Daya gunanya sama kuat antara seni dan bela diriHal ini dapat dimaklumi karena dalam masa-masa berkembang Aliran Rakyat yang ada di Kauman selalu berdampingan dengan Aliran Bangsawan yang ada di Kraton Yogyakarta, Kampung Kauman adalah lingkungan Kraton Yogyakarta.Diriwayatkan bahwa Pendekar M. Syamsudin setelah dibai’at membuka dan menerima murid di Kauman Utara (SERANOMAN). Dari sekian banyak murid, yang dinyatakan selesai dan dibai’at adalah M. Zahid. Menurut riwayat M. Zahid adalah anak murid SERANOMAN  yang berotak cemerlang dan berkemampuan tinggi, pergaulannya luas, perkembangan Pencak Kauman berkembang pesat. Keilmuan Pencak dikemas dan disajikan methodis kemudian berhasil mengembangkan dari lima menjadi 8 Kembangan.Tahun 1942 adalah awal dari M. Barie Irsjad belajar Pencak kepada Pendekar M. Zahid, tidak sebagaimana biasanya setelah selesai dibai’at, tetapi diserahkan kepada Pendekar M. Syamsuddin, demikian juga setelah selesai diserahkan kepada pendekar M. Wahib.Baru pada tahun 1948, M. Barie Irsjad dinyatakan selesai dan dibai’at.Waktu dibai’at Pendekar M. Barie Irsjad berhasil mempertanggungjawabkan 11 kembangan. Sebelum menggunakan haknya untuk menerima murid, diarahkan oleh Pendekar M. Wahib untuk ”adu kaweruh” ke guru-guru pencak yang ditunjuk oleh Pendekar M. Wahib, dari yang ditujuk banyak aliran hitam.Pada waktu itu pengertian yang ada menyatakan bahwa  pencak adalah seni bela diri tangan kosong, sedang silat adalah seni bela diri bersenjata. Sedangkan CIKAUMAN mengkhususkan diri pada tangan kosong. Untuk itu M. Barie Irsjad diarahkan untuk “adu kaweruh” dengan Pendekar Abdul Rahman Baliyo yang menguasai beraneka macam senjata, alirannya berasal dari Cina. Disinilah M. Barie Irsjad mendapat pengertian bahwa “seseorang dapat melawan senjata kalau dapat main senjata”. Pada saat ini untuk bela diri Kauman sudah bukan Kontho atau Pencak.Tepat pada waktu tahun 1949 datang ke Kauman seorang Perwira AL Jepang, bernama Omar Makino. Meskipun tujuan yang utama adalah bertemu kyai-kyai dalam rangka belajar agama Islam,akan tetapi sempat juga menurunkan kemampuannya yaitu permainan senjata pedang (samurai) kepada pemuda – pemuda termasuk M. Barie Irsjad. Di Indonesia kemudian Omar Makino dikenal sebagai Bapak Judo.KELAHIRAN DAN PERKEMBANGANTAPAK SUCIDalam meriwayatkan kelahiran TAPAK SUCI, keberadaan KampungKauman yang penduduknya terbagi menjadi 4 Blok, yaitu Blok Lor (Utara), Blok Wetan (Timur), Blok Tengah, Blok Kidul (Selatan), sebetulnya sebagian administrasi dalam satu Rukun Kampung (sekarang adalah Rw), akan tetapi itu sangat berpengaruh terhadapPaguruan Pencak Silat yang ada di Kauman, terutama terhadap murid-muridnya.Diriwatkan pada tahun 1957 Pimpinan Pemuda Muhammadiyah wilayah DIY yang personilnya berdomisili di Kauman, sangat prihatin melihat keadaan Kampung Kauman ada Paguruan Pencak Silat CIKAUMAN (Kauman tengah), Paguruan Pencak Silat SIRANOMAN (Kauman Utara) Perguruan Pencak Silat Aliran Hitam (Kauman Timur). Pada waktu itu Pimpinan Pemuda Wilayah DIY mengadakan kegiatan ke daerah-daerah termasuk Ranting Kauman, sebelum pengajian dilaksanakan pertandingan olahraga yaitu pagelaran atau pertandingan Pencak Silat.Maksud dari pertandingan itu adalah agar ada persatuan diantara pesilat-pesilat Kauman. Karena usaha itupun tak berhasil, maka pada tahun 1958 Pemuda Muhammadiyah yanga berdomisili di Kauman Selatan dengan niat agar ada persaudaraan sesama Pesilat Kauman, mendirikan Perguruan Pencak Silat Kauman Serba Guna (KASEGU).Dengan mencantumkan nama Kauman, banyak protes dari orang – orang blok lain. Untuk itu maka nama Perguruan dilengkapi ” KASEGU BADAI SELATAN”. Diawal berdirinya Perguruan KASEGU sempat bentrok dengan Perguruan Pencak Silat Aliran Hitam. Perguruan KASEGU dengan niat amar ma’ruf nahi mungkar,. Namun Perguruan Pencak Silat Aliran Hitam tidak terima, sehingga terjadi pertarungan Pencak Silat Ragawi melawan Pencak Silat Kanarugan. Dengan taruhan siapa yang kalah keluar dari kampung Kauman. Disinilah murid KASEGU yakin bahwa yanghak tidak akan kalah dengan yang bathil.Meskipun Pencak Silat CIKAUMAN, SIRANOMAN dan KASEGU adalah satu sumber Aliran Banjaran. Disamping Guru KASEGU adalah murid   CIKAUMAN dan SIRANOMAN, akan tetapi karena penampilan keilmuan pencak silatnya berbeda, maka tidak ada kecocokan. Untuk itu pada waktu murid-murid KASEGU berguru ke Perguruan CIKAUMAN tidak akan diterima.Dengan kenyataan ini, maka Perguruan KASEGU tidak berhasil sebagai perantara bersatu para Pesilat di Kampung Kauman, justruantar kubu saling bersaing. Untuk itu murid Perguruan KASEGU sebanyak 6 orang, 4 diantaranya yaitu Irfan Hadjam, Djakfal Kusuma, M. Rustam, Sobri Achmad dapat dikatakan besar diluar sarang, karena banyak bergaul dengan bela diri luar dan mempunyai wawasan ke depan, menyampaikan pendapat kepada Pendekar M. Barie Irsjad untuk mendirikan perguruan yang tidak berorientasi di kampung, diorganisir dengan Ad & ART, materi yang tersusun, latihan yang teratur dan memakai seragam.(Perguruan Pencak Silat KASEGU Badai Selatan adalah embrio danpemrakarsa lahirnya TAPAK SUCI).Desember 1962 Perguruan KASEGU melakukan silaturahmi kepada CIKAUMAN dan SIRANOMAN untuk menyampaikan rencana mendirikan perguruan. Kedua perguruan tersebut menyatakan bersedia untuk menilai ilmu yang diajarkan, sedang keinginan Perguruan KASEGU adalah ”adu kaweruh” (wawasan) tanpa harus kontak, karena kuatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginankan. Pertemuan keilmuan dilaksanakan setiap malam Jum’at bertempat dipesantren ’Aisyiah Kauman selama 6 bulan, karena berjalan tidak mulus. Dalam pertemuan keilmuan ini, KASEGU diwakili oleh M. Barie Irsjad (Guru), M. Rustam (murid) untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, dalam penampilan dan pembuktian keilmuan Pencak Silat dilakukan antara Guru dan Murid KASEGU.Pada satu pembuktian jurus Naga, murid mengawali serangan pengkalan Kuda Liar kearah lambung kanan dengan telak, guru dangan kecepatan tinggi melontarkan Tandukan Naga Jantan ke mata bersamaan dengan Naga Terbang ke paha. Hasilnya mata kiri luka berdarah, paha kanan retak. Seorang murid CIKAUMAN dengan marah meloncat ke arena menantang Guru KASEGU.Setelah terjadi pertarungan yang menegangkan, pada puncaknya secara bersamaan Guru KASEGU melontarkan Naga Terbang ke sasaran jidat, murid CIKAUMAN melontar pukulan cangkol ke arah perut. Bersama – sama berhenti, Pendekar M. Wahib mengatakan ”kalau diteruskan kepalamu pecah, perutnya Barie mulas”.Sudah takdir Illahi TAPAK SUCI lahir.Pada waktu M. Barie Irsjad menampilkan Jurus Harimau, Pendekar M. Wahib sangat mengagumi dan mengatakan ”mengapa saya dahulu tidak berpikir bahwa kaki lebih kuat dan lebih panjang daripada tangan,pembuktian cukup ”saya merestui TAPAK SUCI didirikan dan diajarkan Pencak Silat Aliran KASEGU”. Pendekar A. Dimyati memberi pesan dan petunjuk yaitu ”kalau bertemu denganaliran pencak silat apapun, nilailah kekuatannya”.Kelihatannya sangat sederhana, akan tetapi sikap ini adalahsangat kontradiksi dengan sifat pendekar pada umumnya yang tidak ingin melihat kelebihan orang dan selalu mengatakan yang terbaik dan terkuat. Sikap mental Pendekar A. Dimyati untuk selanjutnya menjadi dasar sikap mental Pendekar-pendekar TAPAK SUCI.Pada kenyataannya pendiri TAPAK SUCI masih diuji, pengurus Rukun Kampung (Rw) Kauman tidak mengijinkan Perguruan TAPAK SUCI berdiri dan mengadakan kegiatan di kampung Kauman. Karena penilaian pendirinya tidak sederajat (dalam sejarah TAPAK SUCI dahulu disebut tidak berdarah biru), penilaian ini sebetulnya didorong oleh seorang murid CIKAUMAN secara pribadi.   Akan tetapi oleh pendirinya dihadapan penguasa kampung dinyatakan bahwa TAPAK SUCI bukan milik dan gerakan Kampung Kauman, bahkan ketika itu dikatakan TAPAK SUCI adalah gerakan dunia.Pada malam Jum’at, tanggal 10 Rabi’ul awwal 1383 H/31 juli 1963 M, sekitar pukul 21.00 bertempat di Pesantren ’Aisyiah Kauman DIY, di Deklarasikan PERSATUAN PENCAK SILAT TAPAK SUCI.Pada waktu deklarasi di gariskan :1.TAPAK SUCI berjiwa ajaran KH. A. Dahlan2.keilmuan TAPAK SUCI Methodis Dinamis3.keilmuan TAPAK SUCI bersih dari syirik dan menyesatkanMemang satu kenyataan sejarah, pendiri Persatuan Pencak Silat TAPAK SUCI adalah Guru dan Murid Perguruan KASEGU Badai Selatan.Sebutan Persatuan Pencak Silat dipakai untuk menunjukkan bahwa TAPAK SUCI menyatukan perguruan, perguruan yang ada diKauman meskipun dalam kenyataannya, CIKAUMAN dan SIRANOMAN tidak menyatu atau membubarkan diri akan tetapi mendirikan aktifitas, terus tidak menerima murid lagi dan menyerahkan murid yang belum dibai’at kepada TAPAK SICI yaitu Ahmad Djakfar, M. Slamet dan M. Dalhar dari Perguruan CIKAUMAN, M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto dari Perguruan SIRANOMAN.Pada waktu TAPAK SUCI diresmikan berdiri ditetapkan ketingkatan M. Barie Irsjad menjadi Pelatih Kepala (Kader Biru 3), 7Asisten Pelatih (Kuning 4 /  Siswa Melati 4) yaitu M. Rustam Djundab, Sobri Achmad, Achmad Djakfar, M. Slamet, M. Dalhar, M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.Pada bulan Ramadhan 1383 Hijriyah / januari 1964 Masehi, tepat pada waktu Sholat Maghrib di Masjid Besar Kauman Yogyakarta, Pendekar M. Wahib meninggal dunia.Dengan meninggalnya M. Wahib tersebut, marak sekali perongrongan (penggangu / perusak) secara terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi terhadap TAPAK SUCI, sampai-sampai dalam riwayat dituliskan bahwa pengurus Rukun KampungKaumaan pernah membubakarkan Persatuan Pencak Silat TAPAK SUCI tepat pada MILAD ke-I  tanggal 31 juli 1964 M tepat setahun setelah TAPAK SUCI lahir, dengan alasan TAPAK SUCI membawa kekejaman Jahilliah Kampung Kauman setelah terjadi perkelahian massal antara Keluarga I dengan Keluarga II.Dihadapan MUSPIDA, seorang fungsionaris Pimpinan PusatMuhammadiyah yaitu H. Djarnawi Hadikusuma menyatakan bahwaTAPAK SUCI adalah gerakan Muhammadiyah. Pembubaran oleh Pengurus Rukun Kampung Kauman tersebut diabaikan saja dan TAPAK SUCI berjalan terus sampai sekarang. Dengan kejadian ini, maka Keluarga I dengan Keluarga II dibubarkan.Pada tahun 1964 M ibaratnya TAPAK SUCI lahir kembali(tanpa Guru dan murid), hanya tinggal 3 Pelatih Muda yaituM. Rustam, Drs. Irfan Hajam(kembali dari Surabaya), M. Zundar Wisman. Sedangkan Guru M. Barie Irsjad atas kehendak pengurus Rukun Kampung Kauman di non aktifkan namun tetap diabaikan oleh murid-murid TAPAK SUCI.Akan tetapi justru tahun 1964 inilah TAPAK SUCI mulai bangkit dan berkembang. 3 orang Pelatih Muda membuka pendaftaran anggota untuk umum, sangat mengejutkan yang mengikuti seleksi kurang lebih sebanyak 300 orang. Adapun yang diterima sekitar 75 orang, semata-mata karena pertimbangan tenaga pelatih.Dengan niat yang tetap dan sungguh-sungguh, kenyataan lapangan dijadikan pertimbangan untuk menentukan garis – garis kebijakan,yaitu :1.Meningkatkan akhlaq kepemimpinan2.Materi latihan dirumuskan kembali3.Sebutan menjadi “TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah”4.Logo TAPAK SUCI dimasukan kedalam sinar matahari5.Dibentuk KOSEGU (Komando Serba Guna) TAPAK SUCI6.Lahir motto  “Dengan Iman dan Akhlaq Saya Menjadi kuat, Tampa Iman dan Akhlaq Saya Menjadi Lemah”.Keilmuan Pencak Silat TAPAK  SUCI yang digunakan untuk materi pendidikan dan latihan yang pertama adalah merupakan ilmu bela diri murni atau bela diri sebagai ilmu berkelahi. Tetap pada jalur pengertian jurus dan kembangan akan tetapi dengan istilah berbeda yang disebut ”Delapan Jurus Maut”.Materi pendidikan dan latihan ini disusun atas dasar kebutuhan ilmu berkelahi pada saat itu, dimana umat Islam selalu dipojokkan dimana-mana. Sehingga, orang masuk Perguruan Pecak Silat adalah dengan tujuan membuat kelompok untuk konsentrasi kekuatan.Bertepatan dengan jamannya, karena kebutuhan umat Islammembuat kelompok untuk menghadapi Gerakan PKI.Maka berdiri juga Perguruan Pencak Silat di kampung-kampung lain. Benteng Melati di Kampung Kadipaten, Perkas di Kampung Suronatan, Eka Sejati di Kampung Karangkajen.Kesemuanya menamakan diri sebagai Gerakan Pemuda Muhammadiyah, TAPAK SUCI menamakan diri sebagai Putera Muhammadiyah. Berdasakan pada kenyataan TAPAK SUCI didirikan oleh putera Muhammadiyah dan tidak ada hubungan dengan organisasi Muhammadiyah atau Pemuda Muhammadiyah. Dengan keberanian TAPAK SUCI memakai nama TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah dan memasukan lambang TAPAK SUCI dalam sinar matahari. Kemudian mendapat kecaman dari berbagai pihak dilingkungan Muhammadiyah terutama dari angkatan mudanya. Kecaman tersebut memang wajar, disebabkan nama TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah bukan karena status ataupun hubungan organisasi dengan Muhammadiyah, semata-mata karena karena kehendak pendrinya mencita-citakan TAPAK SUCI menjadi salah satu Gerakan Persyarikatan Muhammadiyah.Dalam modern ini, sudah bukan jamannya orang belajar pencak silat untuk mempertahankan hidup dari bahaya. Untuk itu TAPAK SUCI memantapkan diri sebagai gerakan olahraga dan seni.Pencak silat TAPAK SUCI ditampilkan melalui 4 aspek yaitu :-mental spiritual-olahraga-seni-beladiri.Dalam Kejuaraan Nasional I tahun 1967 di Jember, Pertandingan Pencak SilatTAPAK SUCI dilaksanakan dengan pertarungan bebas (perkelahianbebas). Pencak Silat Seni dilombakan sebagai Kerapihan teknik Pemainan.Adapun Ilmu Pengebalan tubuh ataupun anggota tubuh alat penyasar mulai ditinggalkan, karena anjuran dari Majelis TarjihPimpinan Pusat Muhammadiyah agar ilmu tersebut dihilangkan. Kalau itu memang ilmu yang hak (harus ada), akan tetapi itu sesuatu yang dapat menimbulkan kesombongan di dunia.Merupakan daya tersendiri ketika itu adanya cita-cita Perguruan TAPAK SUCI untuk mempersatukan Keilmuan Penak Silat dari semua aliran, banyak perguruan pencak silat yang bergaung dan meleburkan diri kedalam Perguruan TAPAK SUCI. Itulah dasar yang pertama  Perguruan TAPAK SUCI cepat berkembang dan terwujudlah cita-cita Pendiri TAPAK SUCI.Banyak aliran pencak silat dilingkungan Muhammadiyah yang bergabung dengan TAPAK SUCI. Adapun yang sangat berkesan adalah bergabungnya Perguruan Pencak Silat Guntur yang memiliki nama besar di wilayah timur. Perguruan Guntur dipimpin oleh H. Syeh Abussamad Alwi, Buchmad, Hadiningram dan mereka menyatakan “akan bergabung kalau ilmu TAPAK SUCI ada kelebihan”. Kelebihan yang diuji pada waktu itu adalah langkah panjang yang bertumpu pada kecepatan. TAPAK SUCI diwakili oleh seorang Pelatih Muda dan 6 siswa, sedangakan Perguruan Guntur diwakili oleh 3 Pendekar tua dan 4 Pendekar dariPerguruan Pencak Silat yang ada di Jember.Kalau dilihat dari kenyataan yang ada adalah sesuatu  yang mustahil untuk dapat memberi kepuasan. Tetapi ALLAH SWT. mengendaki lain, Perguruan Guntur telah bergabung dengan Perguruan TAPAK SUCI, disertai dengan pernyataan Perguruan Guntur sudah tidak ada lagi (kejadian ini pada tahun 1965).Tahun 1965 adalah tahun awal dari sejarah berkembangnya Keilmuan TAPAK SUCI. Melalui pendekar-pendekar TAPAK SUCI di daerah atau wilayah (cabang) TAPAK SUCI, masuklah aliran-aliran pencak silat seperti Silat Banten, Silat Cikalong Cimande, Silat Balebet, Silat Bugis, Silat Sholat, Silat Minang, Sial Minang Liwung, dan Aliran Kunthau yang kesemuanya hampir mewarnai aliran Pencak Silat di Indonesia.Situasi politik ketika itu, TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah yang menempatkan diri sebagai gerakan Islam banyak lawan dan musuh.oleh surat kabar PKI “Harian Rakyat” dikatakan “TAPAK SUCI adalah Onderbow dan tukang pukul HMI”. Dikarenakan Perguruan TAPAK SUCI membina KORBA HMI dan tampil dalam kegiatan HMI.Kegigihan pendiri Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah serta dorongan dan dukungan  dari Ulama-Ulama Muhammadiyah, seperti H. Djarnawi Hadikusuma, H.R. Haiban Hadjid memperjuangkan  Perguruan TAPAK SUCI untuk dapat diterima sebagai gerakan Persyarikatan Muhammadiyah.Dalam Konferensi Nasional I Perguruan TAPAK SUCI PuteraMuhammadiyah yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 November 1966 di Yogyakarta, dimasukan fungsionaris Muhammadiyah seperti  H. Djarnawi Hadikusuma sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah dan M.H. Hirmas sebagai Sekretaris Umum Umum Pimpinan Pusat TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah. Nama Persatuan Pencak Silat TAPAK SUCIPutera Muhammadiyah dirubah menjadi :“TAPAK SUCI PTERA MUHAMMADIYAHGerakan dan Lembaga Perguruan Seni Bela Diri Indonesia”Dengan struktur Pimpinan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah lebih ditekankan sebagai Organisasi Perguruan dengan pemisahan antara 2 struktur pimpinan yang berbeda yaitu:1.Pimpinan Organisasi / PimpinanGerakan2.PimpinanPerguruan / Lembaga Perguruan(Dengan Dewan Pelaksana adalah Dewan Pendekar dan Dewan Pelatih)Dalam KONFERNAS I ini sudah mulai ada sebutan PENDEKAR,  PENDEKAR adalah tingkat pendidikan atau strata tertinggi dalam  pendidikan TAPAK SUCI. Pada waktu itu tigkat pendidikan TAPAK SUCI adalah :1.Murid :-Siswa Satu-Siswa Dua-Siswa Tiga-Siswa Empat1.Pelatih :-Asisten Pelatih-Pelatih Muda-Pelatih Kepala1.PendekarPasca KONFERNAS I, predikat Pelatih Kepala M. Barie Irsjad dirubah menjadi Pendekar M. Barie Irsjad.Kepada Muhammad Rustam Djundab untuk dilakukan ujian,setelah mempertanggungjawabkan karya tulis “Segi Praktis Prakis bela Diri TAPAK  SUCI”. DiputuskanMuhammad Rustam Djundab telah lulus dan menduduki tingkat Pelatih Kepala juga mejabat sebagai ketau Lembaga Research Nasional. Tradisi Karya tulis atau karya nyata sampai sekaang berlaku sebagai materi Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Kader dan Pendekar TAPAK SUCI.Dalam massa perkembangan Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah yang merambah / menyebar ke persada Nusantara, Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah mencari Induk Organisasi Pencak Silat.Pada waktu itu Perguruan TAPAK SUCI harus dapat memilih dengan Induk Organisasi yang mana Perguruan TAPAK SUCI harusbergabung / mengikat diri, mengingat pada waktu itu di Indonesia ada 3 Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia, yaitu :-PPSI yang digerakan dari Bandung-IPSSI  (Ikatan Pencak Silat Seluruh  Indonesia) yang digerakan dari Jakarta-BAPENSI (Badan Pembina Pencak Silat Indonesia)  yang digerakan dari YogyakartaMelalui Rapat Kerja Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 19-20 April 1967 bertempat di Pekalongan, disamping memutuskan dan mengesahkan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD / ART). Berketetapan hati  memilih “IPSSI  (Ikatan Pencak Silat Seluruh  Indonesia)” sekarang yang berubah dan dikenal dengan nama   IPSI  (Ikatan Pencak Silat   Indonesia) sebagai Induk Organisasi Federasi. Untuk itu Perguruan TAPAK SUCI didaftarkan kepada Pusat Badan Ikatan Pencak Silat Seluruh  Indonesia (P.B. IPSI) dan langsung diterima menjadi Anggota Nasional dengan nama :“Lembaga Perguruan Seni Bela Diri IndonesiaTAPAK SUCI”Pilihan Perguruan TAPAK SUCI dengan mengikatkan diri secara nasional kepada IPSI adalah tepat. Pada MUNAS IPSI tahun 1968 (era Orde Baru) Perguruan TAPAK SUCI diundang dan kemudian didudukan sebagai Perguruaan Historis. Perguruan yang menjujung tinggi tegaknya berdirinya P.B. IPSI yang sedang kritis keberadaannya. Perlu diketahui oleh seluruh jajaran TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah bahwa sejak TAPAK SUCI bergabung dengan IPSI (sampai sekarang) adalah sebagai Anggota federasi dan tidak ada hubungan organisasi (AD / ART), keilmuan dan keanggotaan. Pengertian Anggota federasi tersebut adalah untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan IPSI. Perguruan TAPAK SUCI dipercayai untuk menjadi partner IPSI dalam membina prestasi para atlet.Dengan kearifan, ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah padawaktu itu, K.H. Ahmad Badawi memandang bahwa Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah efektif untuk dijadikan pola pembinaan Kader Muhammadiyah. Untuk itu  Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah mendapat status dan mendapatkan hak sebagai Anggota TANWIR. Tujuan utama dalam TANWIR Muhammadiyah tahun 1967 yang dilaksanakan di gedung ‘aisyiah Kauman Yogyakarta, Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah diarahkan untuk mendapatkan status.Dalam usaha untuk mendapatkan status didalam Persyarikatan Muhammadiyah tidak mudah. Ketidak setujuan hampir semua peserta, terutama dari angkatan muda Muhammadiyah. Karena kegigihan utusan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah dan dukungan K.H. Ahmad Badawi sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, akhirya telah mendapatkan status sebagai Organisasi Otonom ke-11.Menurut kebutuhan jaman pada waktu itu Muhammadiyah memberikan status Organisasi Otonom seperti :-Ikatan Seniman Budayawaan Muhammadiyah (ISBM)-Ikatan Karyawan Muhammadiyah (IKM)-Ikatan Tani Muhammadiyah (ITM)-Ikatan Nelayan Muhammadiyah (INM)-Ikatan Guru Muhammadiyah (IGM)Akan tetapi Organisasi Otonom yang lahir karena kebutuhan jaman tidak berumur panjang dan hanyalah  TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah masih tetep bertahan dan berkembang hingga sekarang.Sistem Kepemimpinan  TAPAK SUCI Putera Muhammadiyahdalam KOMPERNAS I berjalan selama dua periode yaitu tahun 1966-1969 dan tahun 1969-1972. Melalui MUNAS tahun 1972 yang diselenggarakan di Malang, dipandang Kepempipian Organisasi / Gerakan sudah tidak perlu. Dengan fatwa Ketua Umum H. Djarnawi Hadikusuma berkata bahwa “kalau Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah ingin berkembang dengan baik, tidak perlu Organisasi Centris tetapi harus Operasional Centris”.Peraturan Organisasi jangan sampai menghambat Operasional Perguruan.Konsep Anggaran Dasar dibuat oleh H. Djarnawi Hadikusuma H. Wasthon Sujak. Perubahan mendasar dalam Anggaran Dasar ini adalah pimpinan hanya ada di pusat, sedangkan wilayah adalah Komisariat Wilayah dan daerah adalah Komisariat Daerah.Untuk lebih jelas sebagai berikut :1.Personalia Pimpinan Pusat ditetapkan oleh Pimpinan Pusat sendiri dan tidak memakai periode kerja2.Personalia Pimpinan Wilayah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat3.Personalia Pimpinan Daerah  ditetapkan oleh Komisariat WilayahDari konsep Anggaran Dasar tersebut yang berhasil menjadikeputusan MUNAS hanya struktur pimpinan saja yaitu Komisariat Pusat, Komisariat Wilayah, Komisariat Daerah. MUNAS tahun 1972 memutuskan nama Perguruan TAPAK SUCI menjadi :“TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAHLembaga Perguruan Seni Bela Diri Indonesia”Dengan pimpinan Ketua Umum dan Sekretaris jenderal, Pimpinan TAPAK SUCI yang yang sudah padu ini menjadi satu bentuk Pimpinan   Lembaga Perguruan Seni Bela Diri Indonesia.Jabatan Sekretaris jenderal sebagai penanggungjawab operasional, maksudnya agar Perguruan TAPAK SICI bercentral pada Operasional Perguruan.Keputusan MUNAS TAPAK SUCI 1972 dengan menggabungkan pimpinan organisasi dan perguruan menjadi satu. Meskipun sudah digariskan organisasi semata-mata hanya mengorganisir perguruan, ternyata tidak betul juga kalau dipandang dari kepentingan Gerakan Perguruan semata.Masuklah personil-personil yang tidak mempunyai wawasan Perguruan Pencak Silat. Sehingga memimpin TAPAK SUCI sebagai Organisasi Massa tanpa profesi yang jelas, menambah kaburnya perguruan karena pimpinan yang tidak  mempunyai wawasan perguruan tersebut diberikan jejang ketingkatan perguruan.Dalam massa-massa perkembangan itu ada penilaian bahwa TAPAK SUCI sangat lemah kemampuan berorganisasinya.Maka perlu peraturan-peraturan dalam organisasi yang disesuaikan dengan kedudukannya sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah. MUKTAMAR 1986 mengembalikan aturan (peraturan-peraturan) dan struktur pimpinan menjadi Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayahdan  Pimpinan Daerah.Peraturan perguruan yang Tingkat pendidikan menjadi :2.Tingkat Siswa-Siswa Dasar (sabuk kuning polos)-Siswa Satu (sabuk kuning, melati cokelat satu) /SM1-Siswa Dua (sabuk kuning, melati cokelat dua) /SM2-Siwa Tiga (sabuk kuning, melati cokelat tiga) /SM3-Siswa Empat (sabuk kuning, melati cokelat  empat)SM43.Tingkat Kader-Kader Dasar (sabuk biru polos)-Kader Muda (sabuk biru, melati merah satu, berdasar biru) /KMa-Kader Madya (sabuk biru, melati merah dua, berdasar biru) /KMda-Kader Kepala (sabuk biru, melati merah tiga, berdasar biru) /KKa-Kader Utama (sabuk biru, melati merah empat, berdasar biru) /KUa4.Tingkat Pendekar-Pendekar Muda (sabuk hitam, melati hitam satu, berdasar merah) /PMa-Pendekar Madya (sabuk hitam, melati hitam dua, berdasar merah) /PMda-Pendekar Kepala (sabuk hitam, melati hitam tiga, berdasar merah)/PKa-Pendekar Utama (sabuk hitam, melati hitam empat, berdasar merah) /PUa-Pendekar Besar (sabuk hitam, melati hitam lima, berdasar merah) /PBr5.Pendekar Kehormatan dan Pendekar Pelimpahan-Pendekar KehormatanPemberian penghargaan bagi orang-orang yang menjadi Anggota Kehormatan.-Pendekar pelimpahanPemberian penghargaan bagi orang-orang tidak menjalani pendidikan TAPAK SUCI.Karena jalannya organisasi terlalu berokratis, maka membawa akibat pengembangan Keilmuan TAPAK SUCI terhambatdan dikesampingkan. Sampai sekarang ini sejak tahun 1985, baru Kurikulum Pendidikan Siswa TAPAK SUCI yang berlaku hingga saat ini.Perkembangan  Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah bertumpu pada keberadaannya dalam Muhammadiyah. Perkembangan  Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah di tahun 2001 telah ada di 25 Provinsi, 215 Daerah Tingkat II, dan cabang di 10 negara di luar negeri. Sekarang ini Cabang  Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah semakin bertambah di seluruh Indonesia, dikarenakan di Indonesia sekarang memiliki lebih dari 30 Provinsi.Perkembangan  Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah dari periode ke periode tergantung dari bagaimana komposisi kepemimpinannya. Pasang surut adalah halbiasa. Dalam dua periode dapat dikatakan Perguruan TAPAK SUCI berhenti. Periode 1991 – 1996 adadlah periode pertengkaran,sedangkan periode 1996 – 2001 adalah periode rekonsiliasi dimana Personalia Pimpinan berjumlah sangat besar , namun yang mampu mengurus hanya sekitar 10% saja.Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah pernah beberapa kali berubah struktur yaitu struktur Pimpinan Perguruan (Dewan Pendekar dan dewan pelatih) serta struktur Pimpinan Organisasi, ada struktur MPO dan  struktur Pimpinan Organisasi. Tetapi sumua itu mengalami kegagalan. Sejarah telah mencatat bahwa yang paling efektif adalah  struktur Pimpinan TAPAK SUCI, dan yang lainnya disebut sebagai komposisi dalam satu struktur sesuai dengan fungsinya.Menurut Pendiri TAPAK SUCI ”perkembangan organisasi apapun tanpa diimbangi dengan perkembangan keilmuan tidak ada artinya. Syukur Alhamdulillah, ALLAH SWT selalu memberikekuatan lahir-batin dan kemampuan kepada Pendiri Perguruan TAPAK SUCI Putera Muhammadiyah untuk tetap istiqomah mewujudkan cita-citanya. Meski tanpa dukungan moril dan materiil dari Organisasi Muhammadiyah, melalui perjalanan yang sangat panjang dan rumit untuk menyatukan dan mengembangkan pencak silat telah berhasil melahirkan  Perguruan Pencak Silat Aliran  TAPAK SUCI.Sejarah SingkatTapak Tuci Putera Muhammadiyah(TSPM)Tradisi pencak silat sudah berurat berakar dikalangan masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia sejak sebelum Indonesia merdeka. Sebagaimana seni bela diri di negara-negara lain, pencak silat yang merupakan seni bela diri khas Bangsa Indonesia yang mempunyai ciri khas tersendiri yang dikembangkan untuk mewujudkan hakekat identitas ideologi Bangsa Indonesia.Tapak Tuci Putera Muhammadiyah (TSPM) salah satu varian seni bela diri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bisa menunjukan identitas ideologi yang kuat. Ciri khas yang dimiliki oleh Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM) ini dalam perkembangannya dan perjuangannya tidak mudah. Perkembangannya dan perjuangannya melalui proses yang sangatpanjang serta sangat rumit dalam akar sejarah identitas ideologi Tapak Tuci Putera Muhammadiyah (TSPM).Berawal dari alira pencak silat Banjaran di Pesantern Binorong Banjarnegara pada tahun 1872, aliran ini kemududian dikembangkan menjadi perguruan seni bela diri di Kauman Yogyakarta kaerena perpindahan guru (pendekarnya) yaitu K.H. Busyro Syuhada, akibat dari gerakan perlawanan bersenjata yang dilakukannya sehingga beliau menjadi sasaran penangkapkan yang dilakukan oleh kolonial Belanda (VOC). Di Kauman inilah K.H.Busyro Syuhada mendapatkan murid-murid yang tangguh dan sanggup mewarisi keahliannya dalam seni pencak silat. Perguruanseni pencak silat ini didirikan pada tahun 1925 dan diberi nama Perguruan Seni Pencak Silat Cikauman yang dipimpin langsung oleh Pendekar M. Wahib dan Pendekar A. Dimyati, yaitu dua murid yang tangguh dari K.H. Busyro Syuhada. Perguruan ini memiliki landasan agama dan kebangsaan yang kuat. Perguruan ini menegaskan seluruh pengikutnya untuk bebas dari syirik dan mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama dan bangsa.Peguruan Cikauman melahirkan Pendekar-Pendekar muda yang akhirnya mengembangkan cabang perguan untuk memperluas jangkauan yang lebih luas dengan nama Perguruan Seranoman pada tahun 1930. perkembangan kedua perguruan ini semakin hari semakin berkembang pesat dengan pertambahan murid yang makin banyak. Murid-murid dari perguruan ini kemudian banyak yang menjadi Anggota Laskar Angkatan Perang Sabil (LAPS) untuk melawan penjajah, dan anyak yang gugur dalam pertempuran bersenjata melawan penjajah.Lahirnya Pendekar-Pendekar muda hasil didikan Peguruan Cikauman dan Seranoman memungkinkan untuk mendirikan perguruan-perguruan baru, yaitu Perguruan Kasegu pada tahun 1951. atas desakan murid-murid dari Perguruan Kasegu inilah mempunyai inisiatif untuk menggabungkan dan menyatukan semua aliran Perguruan Silat yang sejalan dan sealiran serta seperguruan. Pada tahun 1963, desakan itu semakin kuat dari anakmuridPerguruan Kasegu, maka atas Rahmad Alla SWT, lahirlah Perguruan Tapak Suci secara resmi di Kauman Yogyakarta pada tanggal 31 juli 1963 bertepatan dengan 10 Rabiul Awwal 1383 H pukul 20:00.DAFTAR PUSTAKA-. 2001. “Buku Panduan Muktamar XII” : TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH. Tasikmalaya : PT. Percetakan Persatuan.-Apriadi, Ema. 2009. Buku Panduan Anggota TAPAK SUCI PUTERAMUHAMMADIYAH. Suruh.-http:/TAPAK%20SUCI%20(TSPM)/profil-tapak-suci-di-kairo-mesir_files/ietab.htm-http://profiles.feandster.com/65983599

Tingkatan Sabuk SH beserta arti

1. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM
Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa siswa yg berada di tingkat polos adalah siswa yg buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru blajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.
2. ARTI SABUK JAMBON
Sabuk jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya.
3. ARTI SABUK IJO/HIJAU
Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran SH Terate.
4. ARTI SABUK PUTIH(kecil)
Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yg telah mencapai tingkatan ini adalah orang yg telah mengerti arah yg sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan (beladiri) maupun pelajaran kerohanian/ke-SH-an.Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan “tiniti liring, tindak ing ati”.

Jurus Dasar SH Terate

Setiap peguruan beladiri pastinya memiliki tehnik dasaryang berbeda-beda, namun semua cabang bela diri pada dasarya hampir sama pasti ada aspek tendangan, pukulan tangkisan, cara bertahan maupun menyerang.kali ini saya akan menulis tentanggerakan tehnik dasar Perguruan Setia Hati Terate.Dibawah ini aspek apa saja yang harus diketahui para siswa setia hati terate.

A.TEHNIK DASAR PUKULANTehnik pukulan di perguruan setia hati terate dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 
a.Tehnik pukulanpukulan depan dilakukan posisi kaki kuda-kuda, lempar pukulan kearah depan fokus terhadap target dilakukan secara bergantian dengan target dada.tehnik pukulan dapat juga dikombinasikan dengan gerakan depan, atas, bawah.
b.Tehnik colokanpukulan yang satu ini agak berbeda yang tdi kali ini posisi tangan terbuka tp jari-jari rapat.posisi kaki dapat kuda-kuda atau pasang.dilakukan secara bergantian tangan kanan dan kiri fokus pada target didaerah muka .
c.Tehnik gebanganpukulan gebang hampir sama posisinya dengan colok cma Bedaya telapak tangan agak miring, dengan sasaran leherd.
d.Tehnik sotokan tehnik ini posisinya sama dengan colokan atau gebangan Cuma bedanya jari-jari agak ditekuke.
e.Tehnik sikutantehnik ini agak berbeda kali ini menggunakan sikut dengan target dada belakang ataun daerah muka.ini bisa dikombinasikan dengan gerakan dengkulan.
B.TEHNIK TANGKISANTehnik tangkisan bisa dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a.tangkisan atasgerakan ini dilakukan untuk menangkis serangan lawan yang datangya dari depan posisi tangan agaksiku melindungi mukab.
b.tangkisan bawahtangkisan bawah dilakukan untuk menangkis serangan lawan dan melindungi kemaluan dengan posisi tangan seperti huruf X dengan jari-jari terbuka tp rapat.
c.buangan sampingcara dilakukan untuk menangkis serangan lawan dan dibuang kekanan pa kekiri dengan posisi tangan didpan agak siku.
C.TEHNIK TENDANGANTehnik tendangan dibagi menjadi beberapa macam yaitu: a.Tendangan Atendangan yang dilakukan untuk menyerang lawan dengan ujung kaki arah sasaran ulu hatib.
b.Tedangan B Tendangan b ada 2 bagian yaitu b biasa atau b drepc.
c.Tendangan Ctendangan yang dilakukan dengan menggunakan bagian kaki luar
d.Tendangan tendangan T dibagi menjadi 3 bagian yaitu- tendangan T dengan mengunakan kaki luar-tendangan T balik posisi membalikkan badan dengan menggunakan mata kaki-tendangan T terbang yang dilakukan dengan posisi kaya orang terbang
e.Tendangan serkelada 2 yaitu serkel atas dan bawah dengan menggunakan tumit untuk serkel atas, klu yang serkel bawah dillakukan memutar badan posisi dari bawah dengan tujuan kaki lawan untuk dijatuhkan
D.TEHNIK DASAR YANG LAIN
a.Tehnik menggunting tehnik ini dilakukan dengan cara seperti menggunting dengan tujuan untuk menjatuhkan lawan
b.Tehnik serangantehnik serangan dapat mengkombinasikan antara gerakan pukulan, tendangan, atau tehnik dasar lainya.
c.Hindaran atau elakantehnik ini dilakukan untuk menghindari serangan lawan tehnik ini dapat dilakukan dengan melangkahdengan satu kaki, ditempat, atau memindahkan dengan dua kaki
d.Tehnik kunciantehnik kuncian adalah usaha diri untuk melepaskan dari tangkapan lawanDemikiantehnik dasar pencak silat Setia Hati Terate, gerakan jurus, senam, toya dan belati didiperoleh dari latihan.
saya ucapkan banyak terima kasih karena telah berkunjung keblog saya.demi kemajuan blog ini saya minta saran dan kritikya.terima kasih