Saudara PSHT Teratai

Saudara PSHT Teratai
Logo PSHT

Rabu, 11 Maret 2015

Sejarah Gajah putih

GadjahPutih Jati Wisesa adalah salah satu Seni Bela Diri Silat yang ada di negara Indonesia. Meskipun kepengurusan paguron masih belum lama terbentuk, namun gaung Gadjah Putih Jati Wisesa sudah lama terdengar bahkan sampai ke manca negara.Gadjah Putih Jati Wisesa terlahir dari rasa tanggung jawab untuk melanjutkan hasil perjuangan leluhur / pendiri seni bela diri pencak silat adalah Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka ( GPMPP). Seni tradisional bela diriurangsunda ini didirikan dan dideklarasikan pada tahun 1959 oleh guru besar, (alm) H. DJAENUDIN, warga Kp. Gegerpasang, Desa Sukarasa, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut.Setelah dideklarasikan secara resmi, seni bela diri ini secara perlahan mengalami perkembangan dan banyak wargayang mulai mencintai dan melestarikan seni bela diri ini, dengan cara ikut bergabung menjadi anggota atau murid di Paguron Gadjah Putih . Tujuan mereka adalah selain untuk berolah raga menjaga kesehatan tubuh, juga untuk menjaga diri.Seni bela diri pencak silat Gadjah Putih ini, dari tahun ke tahun anggotanya terus bertambah. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya jumlah anggota atau warga yang ikut berlatih. Setelahperkembangan Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka dirasakan sudah cukup pesat, maka pada tahun 1983 H. Djaenudin mengundurkan diri dari kepengurusan dan beliau kembali ke Paguron, yang selanjutnya organisasi dipimpin oleh A. Wajihaddin sampai tahun 1989, kemudian pada tahun 1990 A. Wajihaddin kembali ke paguronlalu pada saat itu H. Djaenudin memberikan wasiat (surat pernyataan) ke A. Wajihaddin dengan disaksikan oleh murid-murid H. Djaenudin lainnya agar yang bersangkutan (A. Wajihaddin) melanjutkan dan mengembangkan ajaran beliau.Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan seni beladiri ini mengalami kevakuman dan tidak begitu terdengar gaungnya, terlebih sepeninggalnya guru besar, pendiri dan deklarator Gadjah Putih Mega Paksi Pusaka, (alm) H. Djaenudin, seni bela diri pencak silat Gadjah Putih seperti hilang ditelan jaman.Pada tahun 1991, empat orang murid dari A. Wajihaddin menghadap beliau, yaitu: Uu SupardiAsep Tresna aade "Ucok" SupriadiDedeth R FitriMereka berempat mengusulkan kepada beliau agar dibentuk suatu wadah beserta pengurusnya untuk melanjutkan organisasi yang pernah dipimpinnya tetapi dengan nama yang menunjukan jati diri paguron yang bersifat gerakan pembaharuan.Maka setelah beberapa kali diadakan musyawarah di rumah A. Wajihaddin dan juga melibatkan murid yang lain (selain empat serangkai tadi), maka tanggal 19 september 1991 bertempat di Gg. Mucang No. 45 Bandung, disepakatilah untuk membentuk paguron dengan namaJATI Wisesa, yang artinyaKEKUATAN MURNI.Setelah terbentuknya paguron Jati Wisesa, maka kegiatan pelatihan seni bela diri silat mulai digiatkan kembali. Paguron Jati Wisesa dipusatkan di Kp. Cisirung No. 47 RT 03 RW 02, Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.Seiring dengan berjalannya waktu dan setelah melalui pembahasanyang lebih mendalam lagi, maka sebagai penghormatan kepada salah satu Guru dari A. Wajihaddin, yaitu almH. Djaenudinyang telah memberikan wasiat kepada beliau untuk meneruskan ajaran-ajarannya, maka dengan tidak merubah maknanya nama paguron Jati Wisesa ditambahkan menjadiGADJAH PUTIH Jati Wisesa, dengan motoElmu Ampuh Mun Teu Angkuh, Jati Diri Nu Illahi, Usik sajati Kersaning GustiSesuai dengan sifatnya, paguron Gadjah Putih Jati Wisesa bukanlah paguron baru tetapi paguron pembaharu, karena ajaran yang diberikan kepada murid-murid sama dengan ajaran H. Djaenudin, yang terdiri dari 24 jurus, yaitu: 1.Jurus2.Susun3.Potong4.Sikut5.Depan Potong6.Depan Sikut7.Simur8.Selup9 .Tebang Atas10.Tebang Bawah11.Sangkol12.Alip Sangkol13.Sentak14.Gendong Macan15.Kwitang16.Kiprat17.Stembak18.Serong19.Alip Catok20.Alip Naga Berenang Kedet21.Dongkari Tunggal22.Kepruk Dongkari23.Tending Besok Paksi Muih24.Alip Tilep Leungit25.LubeMenyadari akan pentingnya suatu kegiatan itu terorganisir dengan baik, maka pada tanggal 19 September 2006 bertempat di Rumah almBapak Isep Suwargana, Kp. Cisirung No. 45 RT 03 RW 02, Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.dibentuklah kepengurusan paguron Gadjah Putih Jati Wisesa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar